Periode6-13 November 2019; Tanpa minimal order; Tidak ada minimal transaksi; BARANG YANG COCOK UNTUK MULAI BISNIS IMPORT YANG MENGUNTUNGKAN ! JASA IMPORT BARANG CHINA. CARA MENGETAHUI PRODUK YANG SEDANG TREND DAN LARIS DI PASARAN Di dalam berbisnis, produk merupakan hal yang penting yang bisa menentuk REKOMENDASI PRODUK IMPORT DARI
Jakarta, IDN Times - Millennial menentukan wajah Indonesia ke depan. Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas pada 2018, dari total populasi Indonesia sebesar 265 juta jiwa, millennial Indonesia atau penduduk berusia 20 sampai 35 tahun berjumlah 63 juta jumlah penduduk millennial saat ini menjadi tantangan dan peluang bagi Indonesia. Kuncinya adalah memahami perilaku millennial dan mendorong mereka agar menjadi roda penggerak ekonomi Indonesia. IDN Times meluncurkan Indonesia Millennial Report 2019 untuk memotret pola perilaku, sikap, dan minta millennieal Indonesia. Salah satunya, tentang perilaku millennial dalam hal konsumsi internet dan kebiasaan online. Khususnya, kebiasaan mereka dalam mendapatkan informasi terkini, mengantisipasi risiko fear of missing out FOMO. Kali ini topik yang akan dibahas adalah “pola kebiasaan belanja secara online” di kalangan millennieal. Berikut ini beberapa ulasan lengkap hasil surveinya!1. Kebanyakan millennial akan mencari informasi barang atau layanan di internet dulu, barulah berani melakukan internet dan kemudahan penggunaannya telah membawa perubahan dari sisi kebiasaan konsumen dalam berbelanja. Dulu sebelum ada internet, konsumen membutuhkan upaya cukup besar untuk mengetahui fitur suatu produk. Orang harus datang ke berbagai outlet untuk membanding-bandingkan fitur dengan adanya internet, pencarian informasi suatu produk menjadi mudah. Tinggal membuka smartphone kemudian mencari produk yang menyatakan bahwa mereka mencari informasi suatu produk melalui internet sebelum membeli produk tersebut. Perilaku ini terutama pada junior millennial, yang mencapai 57,6 persen. Hal ini mereka lakukan untuk merasa lebih aman dalam melakukan Pengalaman buruk tidak menyebabkan millennial kapok untuk terus belanja hasil studi kualitatif juga ditemukan, meskipun millennial pernah mendapatkan kekecewaan ketika berbelanja online, mereka tidak kapok untuk tetap berbelanja online. Mereka akan merekomendasikan untuk membeli produk tidak pada toko atau agen online yang mengecewakan tersebut dan mencoba penjual online berbelanja online pertama membuat millennial melakukan transaksi serupa selanjutnya. Hal ini tentu menjadi perhatian ekstra bagi para pebisnis dalam menjaga kualitas produk dan pelayanannya kepada customer doyan belanja di toko online, sebagian millennial masih belum bisa percaya pada transaksi online. Terutama jika transaksi tersebut untuk pembelian barang yang berukuran atau berbahan banyak millennial yang memilih untuk mencoba atau memegang produk secara langsung agar merasa aman dan nyaman sebelum membeli. Sehingga, jenis transaksi paling banyak dilakukan oleh millennial adalah cash on delivery cod.3. Millennial adalah konsumen yang rewel sehingga banyak hal jadi pertimbangan sebelum belanjaIDN Times/Sukma Shakti Harga menjadi informasi yang paling banyak dicari oleh millennial via internet. Sebanyak 59,7 persen millennial berusaha mencari tahu perbandingan harga secara online sebelum melakukan pembelian produk. Baik millennial senior maupun junior, sama-sama mengutamakan pencarian harga sebagai informasi utama di internet sebelum melakukan hanya informasi perbandingan harga yang berusaha dicari millennial secara online sebelum berbelanja. Ada sejumlah informasi lain yang diperlukan millennial sebelum melakukan itu di antaranya, fitur yang dimiliki produk, program promosi yang berlangsung, serta kepuasan pembeli sebelumnya melalui rating, komentar, atau testimoni. Selain itu mereka juga memeriksa soal tempat penjualannya, kualitas produknya, dan segala pengetahuan pendukung tentang produk unik, ada perbedaan perlaku antara millennial senior dan junior dalam hal pengetahuan tambahan tentang produk yang ingin mereka beli, misalnya informasi sejarah produk, produk tersebut buatan siapa atau negara junior tampak tidak tertarik dengan informasi semacam itu, sedangkan millennial senior, meskipun tidak banyak, tertarik dengan pengetahuan tambahan yang dimiliki oleh produk incaran berbagai hal yang penting dan tidak bagi millennial itu, kita tahu bahwa proses pembelian produk saja bisa membawa mereka pada pertimbangan yang kompleks. Banyaknya informasi yang dicari, menunjukkan bahwa millennial sangat detail dan teliti sebelum melakukan pembelian produk. Mereka tipe konsumen yang suka pilih-pilih alis "rewel" dibandingkan konsumen dari generasi Promosi dan diskon efektif menarik minat belanja online tidak bisa dilepaskan dari millennial. Mereka adalah segmen terbesar dari e-commerce. Selain mereka telah teredukasi secara alamiah, saat ini mereka juga merupakan generasi muda yang sudah masuk di dunia promosi dan program diskon yang dilakukan oleh mayoritas e-commerce terbukti mampu meningkatkan penjualan dari para millennial yang memang Millenial memiliki platform langganan belanja online yang mereka percaya berdasarkan faktor-faktor pencarian produk yang telah disebutkanIDN Times/Sukma Shakti Temuan riset menunjukkan bahwa selama 6 bulan terakhir, millennial yang melakukan pembelian produk secara online, mayoritas melakukan pembelian di Lazada. Prosentasenya mencapai 23,5 persen, jauh diatas Shopee 10,6 persen dan Tokopedia 9,9 persen. Artinya saat ini Lazada menjadi pilihan utama millennial ketika melakukan pembelian via e-commerce yang paling sering digunakan untuk membeli oleh millennial membuktikan bahwa reputasi sangat penting bagi pertimbangan mereka. Baik itu millennial senior maupun junior memiliki preferensi e-commerce yang sama, tidak ada perbedaan signifikan. Salah satu pembeda yang paling terasa adalah Zalora, yang jauh lebih banyak dipilih oleh millennial senior daripada Times menggelar Indonesia Millennial Summit 2019. Acara dengan tema "Shaping Indonesia's Future" ini dilangsungkan pada 19 Januari 2019 di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta. IMS 2019 menghadirkan lebih dari 50 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial. Ajang millennial terbesar di Tanah Air ini dihadiri oleh pemimpin millennial. Dalam IMS 2019, IDN Times juga meluncurkan Indonesia Millennial Report 2019. Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute bekerjasama dengan Alvara Research Center. Melalui survei yang melibatkan 1400-an responden di 12 kota ini, IDN Times menggali aspirasi dan DNA millennial Indonesia. Survei ini sendiri dilakukan pada periode 20 Agustus-6 September 2018 dengan margin of error 2,62 hasilnya di IMS 2019, dan ikuti perkembangannya di situs kami, IDN Times.
TrendThrifting Jadi Solusi Belajar Bisnis Pelajar Masa Kini. Istilah thrifting saat ini sudah tidak asing lagi di telinga, apalagi semenjak pandemi semakin banyak orang yang menjual barang-barang thrift tersebut, termasuk Aura Arsani (16). Thrift adalah barang yang sudah pernah dimiliki atau dipakai oleh seseorang yang masih memiliki kualitas
Ilustrasi belanja online Foto shutterstockPandemi COVID-19 berdampak signifikan pada setiap aspek kehidupan. Hal itu termasuk bagaimana orang berbelanja baik untuk kebutuhan penting maupun kebutuhan yang tidak terlalu penjualan ritel online yang diperkirakan mencapai USD 6,5 triliun pada tahun 2023, tidak heran kalau sektor e-commerce sudah banyak peminatnya. Sejak ada wabah virus corona, belanja online semakin meningkat. Bahkan, pengecer besar juga berjuang untuk mengikuti permintaan konsumen, belum pernah terjadi sebelumnya. Lalu apa sebenarnya yang dibeli orang?Seperti dilansir dari perusahaan intelijen ritel Stackline menganalisis penjualan e-commerce di seluruh AS dan menyusun daftar kategori yang paling cepat berkembang dan menurun pada Maret 2020 vs Maret 2019 dengan hasil yang tidak Belanja Online Foto Shutter StockBerikut ini 10 kategori produk dengan pertumbuhan tercepat dari Maret 2019 ke Maret 20201. Sarung tangan sekali pakai tumbuh 670 persen. 2. Mesin roti tumbuh 652 persen. 3. Cough & Cold tumbuh 535 persen. 4. Sup tumbuh 397 persen. 5. Gabah dan beras tumbuh 386 persen. 6. Makanan dalam kemasan tumbuh 377 persen. 7. Fruit Cups tumbuh 326 persen. 8. Weight Training tumbuh 307 persen. 9. Milk & Cream tumbuh 279 persen. 10. Dishwashing Supplies tumbuh 275 Penurunan TercepatGelombang pembatalan acara dan liburan yang belum pernah terjadi sebelumnya memiliki dampak besar pada produk yang dikonsumsi orang. Misalnya koper, kamera, dan pakaian renang pria semuanya mengalami penurunan ini 10 kategori menurun tercepat dari Maret 2019 ke Maret 20201. Bagasi dan koper turun 77 persen. 2. Tas kantor turun 77 persen. 3. Kamera turun 64 persen. 4. Baju renang pria turun 64 persen. 5. Pakaian pengantin turun 63 persen. 6. Pakaian formal pria turun 62 persen. 7. Baju renang wanita turun 59 persen. 8. Pelindung ruam turun 59 persen. 9. Sepatu atletik anak turun 59 persen. 10. Tas olahraga turun 57 dari produk yang termasuk dalam daftar, jelas pandemi telah memengaruhi setiap jenis baik secara positif maupun resmi toko online terbesar di dunia, Amazon, telah mengumumkan bahwa mereka tidak dapat lagi mengikuti permintaan konsumen. Akibatnya, Amazon akan menunda pengiriman barang yang tidak penting, atau dalam beberapa kasus tidak menerima pesanan untuk barang yang tidak penting sama apakah perubahan drastis dalam perilaku konsumen ini stabil setelah pandemi corona berakhir, atau apakah ini kondisi normal yang baru?
Caraberpakaian pada musim luruh dan musim sejuk: fesyen untuk pakaian luar 2019-2020. Trend pakaian luar dalam gaya yang berbeza dalam foto. Pakaian musim sejuk musim sejuk yang baru bergaya untuk wanita: mantel bergaya dan mantel bulu, jaket yang bergaya dan jaket bulu domba, taman musim sejuk yang jatuh, kardigan bergaya, poncho dan capes, mantel parit yang bergaya, blazer bergaya, kardigan
Tinggal beberapa bulan lagi kita akan memasuki tahun 2020, pemahaman masyarakat akan pentingnya menjaga bumi dan lingkungan sekitar akan semakin tinggi. Bahkan saat ini beberapa restoran bahkan sudah menerapkan “anti sedotan plastik” kepada para konsumennya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi adanya limbah plastik terutama sedotan plastik yang secara sadar atau tidak telah membuat ekosistem bawah laut menjadi sangat tercemar. Kampanye stop penggunaan sedotan plastik menjadi isu lingkungan yang hangat dibicarakan. Dan karena hal tersebut masyarakat mulai beralih dari sedotan plastik ke sedotan dengan bahan stainleess steel yang lebih ramah lingkungan. Karena sedotan ini bisa digunakan berulang kali seperti halnya sendok stainless dirumah. Maka dari itu produk sedotan ini akan menjadi sebuah produk populer pada tahun 2020. Maka dari itu kami akan membahas 8 trend produk populer di tahun 2020. Simak info selengkapnya dibawah ini. baca juga "10 Bisnis Online Paling Menguntungkan di 2020 " 1. Botol Air Minum Masih berkaitan dengan isu lingkungan yang sedang ramai di kampanyekan. Minuman dalam kemasan botol plastik juga mulai di kurangi pemakaianya, dengan adanya kampanye membawa botol minum ke sekolah, kampus atau kantor. Karena itu saat ini banyak orang yang membawa botol air minum sendiri demi mengurangi sampah botol plastik. Karena itu botol air minum akan menjadi barang yang akan banyak dicari konsumen demi memenuhi kebutuhan minum namun tidak menambah pencemaran plastik di lingkungan. 2. Serum Bulu Mata Di industri kecantikan, produk terkait bulu mata seperti serum bulu mata, bulu mata palsu, dan ekstensi bulu mata memiliki peminat yang besar di Indonesia. Serum bulu mata adalah produk kecantikan yang membantu bulu mata kit tumbuh lebih cepat. Misalnya, daripada anda menjual satu botol bulu mata, lebih baik anda mengumpulkannya untuk menjual tiga botol, hal ini bisa membantu meningkatkan pesanan rata-rata. 3. Masker masker merupakan salah satu tren produk populer di tahun 2020 dan telah menunjukan peningkatan penjualan di toko online. Ada tiga jenis utama konsumen masker ini, yaitu orang yang memiliki sensifitas terhadap debu dan bakteri. 4. Aksesoris Smartphone Saat ini siapa yang tidak menggunakan handphone, hampir semua orang saat ini menggunakan handphone. Industri aksesoris telepon telah berkembang selama bertahun-tahun. Seiring dengan perkembangan model smartphone yang terus berkembang. Maka kebutuhan di sektor ini juga akan terus berkembang. Terlebih lagi, aksesoris smartphone seperti case handphone sangat mudah untuk dipasarkan melalui media sosial ataupun marketplace secara online. Seperti case anti gravitasi, agar smartphone anda selalu terlindungi dari goresan maupun guncangan. Case ini mudah dibersihkan dan akan melindungi smartphone anda dari kotoran sehingga tetap awet 5. Jam Tangan Minimalis Sekitar 1,2 miliar jam tangan terjual secara global setiap tahunnya, dan jumlahnya terus meningkat. Sementara jam tangan minimalis sedang naik daun, kenyataannya ada beragam jam tangan yang juga laris dipasaran. Jam tangan pria, jam tangan wanita, dan smartwatch juga menunjukan volume pencarian yang meningkat dari waktu ke waktu. Terutama smartwatch yang kini sedang digandrungi karena kecanggihan dan kepraktisannya, banyak produsen smartphone yang juga melakukan produksi smartwatch. 6. Proyektor Portabel Proyektor semakin dibutuhkan khususnya untuk penyampaian informasi. Industri proyektor portabel diperkirakan akan terus meningkat. Beberapa proyektor mini dapat disambungkan pada smartphone anda sehingga mudah untuk dibawa, untuk tenaga penjualan dan para profesional bisnis lainnya. Kegunaannya bukan hanya untuk presentasi saja namun juga untuk hiburan. Proyektor portabel ini merupakan produk populer di tahun 2018. Menjual produk ini di tahun 2020 dan dipastikan akan membuat anda mendulang penghasilan yang besar seiring dengan permintaan pasar yang meningkat. 7. Shapewear Memiliki tubuh ideal adalah idaman semua wanita. Tentu tubuh ideal tidak bisa dicapai dalam satu malam saja, perlu olahraga dan pola makan seimbang untuk bisa mendapat tubuh yang ideal. Namun untuk tampil di acara tertentu, anda bisa memakai bantuan shapewear. Produk shapewear diminati di tahun 2018, karena bisa mengubah bentuk tubuh menjadi lebih proporsional, shapewear dijamin akan membuat percaya diri. Diperkirakan pada tahun 2022, pasar shapewear akan meroket menjadi sangat besar. Kerangka shapewear menawarkan gaya yang berbeda kepada wanita dengan berbagai gaya daripada yang biasa dikenakan dibawah pakaian dengan potongan yang berbeda atau sebagai bagian atas. baca juga "Jadi Admin Media Sosial Hasilkan Jutaan Hingga Puluhan Juta" 8. Tas Wanita, Ransel, dan Tas sekolah anak produk ini tentu layak diperhitungkan untuk menjadi trend produk di 2020 melihat produk tersebut selalu diminati khususnya wanita, bisa di survei berbagai model tas khusus wanita terus bermunculan dengan berbagai model dan varian harga. selain wanita, anak usia usia pelajar tentu menjadi salahsatu target pasar yang sangat menjanjikan terlebih di awal musim kembali kesekolah, setiap anak cenderung akan membeli tas baru terlebih anak-anak yang baru saja memasuki dunia pendidikan yang selalu identik dengan serba baru termasuk tas baru tentunya. Itu dia beberapa tren produk popoler di tahun 2020. Semoga informasi ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua apa saja tren produk populer di tahun 2020 nanti. Dan informasi ini sangat bermanfaat bagi kita, karena kita bisa mengetahui tren produk yang populer untuk jadi bahan masukan produk yang mungkin akan kita miliki. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, source of Ficture by jcomp / Freepik
Hebatnyalagi, perusahaan yang baru seumur jagung ini sudah bisa menjadi penantang serius dalam persaingan bisnis jasa pengiriman barang. Pada saat festival belanja online 11.11 yang berlangsung pada November 2019, penerimaan paket J&T Express melonjak hingga 70% dibandingkan capaian tahun sebelumnya.
The student's decision to consume an item is also influenced by the student's personal characteristics. This research is a descriptive quantitative approach with survey techniques and online interviews using questionnaires filled out online using google form. There are five variables that are measured to determine the consumer behavior of students in buying fashion products, including cultural factors, reference groups, roles and status, lifestyle, and learning. The population in this study were students of Economics Education, Faculty of Economics and Business, Makassar State University, batch 2019-2020, totaling 222 students. The sample amounted to 70 students. Based on the research data, it is known that the influence of cultural factors on the purchase of fashion products is the influence of reference group factors on the purchase of fashion products has a percentage of the influence of role and status factors has a percentage of the influence of style factors living has a percentage of And the influence of learning factors is So the role and status factors, reference groups, and lifestyle factors are more dominant that influence the consumer behavior of students in buying fashion products. Meanwhile, in simple linear regression analysis, the research results show that the research results prove that the variable that has a dominant influence on the fashion product purchase variable Y is the reference group variable X2 where the regression coefficient value β is it can be concluded that the reference group variable X2 is the variable that has the most dominant influence on the variable purchasing fashion products Y. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Phinisi Integration Review Vol. 4, Juni 2021 Hal 340-353 Website p-ISSN 2614-2325 dan e-ISSN 2614-2317 DOI 340 Perilaku Konsumtif Mahasiswa Dalam Membeli Produk Fashion Muhammad Hasan1*, Thamrin Tahir2 , Inanna3, Tuti Supatminingsih4, Nur Arisah5 12345 Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Makassar, Indonesia 1Email Abstract. The student's decision to consume an item is also influenced by the student's personal characteristics. This research is a descriptive quantitative approach with survey techniques and online interviews using questionnaires filled out online using google form. There are five variables that are measured to determine the consumer behavior of students in buying fashion products, including cultural factors, reference groups, roles and status, lifestyle, and learning. The population in this study were students of Economics Education, Faculty of Economics and Business, Makassar State University, batch 2019-2020, totaling 222 students. The sample amounted to 70 students. Based on the research data, it is known that the influence of cultural factors on the purchase of fashion products is the influence of reference group factors on the purchase of fashion products has a percentage of the influence of role and status factors has a percentage of the influence of style factors living has a percentage of And the influence of learning factors is So the role and status factors, reference groups, and lifestyle factors are more dominant that influence the consumer behavior of students in buying fashion products. Meanwhile, in simple linear regression analysis, the research results show that the research results prove that the variable that has a dominant influence on the fashion product purchase variable Y is the reference group variable X2 where the regression coefficient value β is it can be concluded that the reference group variable X2 is the variable that has the most dominant influence on the variable purchasing fashion products Y. Keywords Consumptive behavior, buying fashion products. Abstrak. Keputusan mahasiswa dalam mengkonsumsi suatu barang juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik survei dan wawancara online menggunaan kuesioner yang diisi secara daring menggunakan google form. Ada lima variabel yang diukur untuk mengetahui perilaku komsutif mahasiswa dalam membeli produk fashion, meliputi faktor kebudayaan, kelompok referensi, peran dan status, gaya hidup, dan pembelajaran. Populasi pada penelitian ini merupakan mahasiswa Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Makassar, angkatan 2019-2020 yang berjumlah 222 mahasiswa. Adapun sampel berjumlah 70 mahasiswa. Berdasarkan data hasil penelitian diketahui bahwa besarnya pengaruh faktor kebudayaan terhadap pembelian produk fashion sebesar 47,15%, pengaruh faktor kelompok referensi terhadap pembelian produk fashion memiliki presentase 72,62%, pengaruh faktor peran dan status memiliki presentase 73,86%, pengaruh faktor gaya hidup memiliki presentase 71,42%. Dan pengaruh faktor pembelajaran sebesar 55,59%. Jadi faktor peran dan status, kelompok referensi, dan faktor gaya hidup yang lebih dominan yang mempengaruhi perilaku komsumtif mahasiswa dalam membeli produk fashion. Sedangkan pada analisis regresi linear sederhana hasil penelitian menunjukan bahwa hasil penelitian membuktikan variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap variabel pembelian produk Phinisi Integration Review. Vol 42 Juni 2021 341 fashion Y adalah variabel kelompok referensi X2 dimana nilai koefisien regressinya β sebesar Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel kelompok referensi X2 merupakan variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel pembelian produk fashion Y. Kata Kunci Perilaku konsumtif, pembelian produk fashion Ini adalah artikel dengan akses terbuka dibawah licenci CC . PENDAHULUAN Bergaya telah menjadi ciri khas masyarakat modern di Era 21 dalam menunjukkan eksistensinya bagian dari masyarakat yang terkini. Industri fashion semakin gencar menawarkan berbagai produk yang digemari masyarakat terkhusus para remaja, yang dianggap cepat mengikuti arus perubahan mode. Fashion yang terus berkembang ini amat mempengaruhi mahasiswa sebagai kalangan elit pelajar Indonesia, dimana dalam segala hal orang kini amat mengutamakan budaya penampilan sebagai gaya hidup sehari-hari Jeddi et al., 2013. Pada saat ini informasi pada era yang super cangging sudah berubah menjadi hal yang penting pada kehidupan. Termasuk pada kalangan mahasiswa itu sendiri, yang mempunyai hoby untuk membeli barang misalnya fashion. Pada proses berbelanja suatu barang mahasiswa juga memperlukan suatu informasi agar dapat membantu kegiatan berbelanjanya. Informasi ini sangat penting dan dibutuhkan untuk mencari apa yang ingin kita beli. Misalnya mahasiswa ingin membeli suatu barang dan akan mencari informasi mengenai barang tersebut seperti barangnya berasal dari bahan apa, stok warna yang tersedia apa saja, harganya berapa dan yang terakhir bagaiman ukuran dari produk tersebut. Dengan informasi tersebut sebelum melakukan proses pembelanjahan pembelai atau mahasiswa telah mengetahui informasi mengenai barang tersebut Chita et al., 2015. Teknologi yang semakin canggih ini, tentu dapat bermanfaat dikalangan mahasiswa agar mudah melaksanakan berbagai aktivitas sehari-hari, dimana mahasiswa akan selalu melakukan pencarian informasi diberbagai sumber yang ada. Untuk mendapatkan berbagai informasi tersebut mahasiswa lebih memilih mencari informasi tersebut di internet. Internet telah menyediakan berbagai macam informasi dari berbagai sumber. Maka dari itu mahasiswa sering kalanya mendapatkan informasi di internet dengan sumber yang menurutnya bisa dipercaya seperti, market place, sosial media, we dan sebagainya Shohibullana, 2014. Perkembangan pasar fashion yang meluas juga turut mempengaruhi masuknya brand ke Indonesia. Fashion yang awalnya berasal dari Eropa ini kini dapat dengan mudah masuk. sejatinya mampu berkembang sebab pengaruh globalisasi Enrico et al., 2014. Dalam kehidupan yang dilakukan untuk membelanjakan suatu barang yang berguna untuk mempercantik diri kita biasa disebut dengan fashion. Fashion tidak hanya identik dengan pembelanjaan pakaian tetapi bisa seperti makanan atau yang lagi trend pada saat itu. Pada tahun akhir-akhir ini perkembangan fashion dengan pakaian muslimah lebih berkembang di kalangan masyarakat indonesia. Fashion tentang muslimah biasanya berbentuk kulot, kemeja monalisa, busana gamis dan sebagainya. Penggunaan akan pakaian muslimah tersebut dapat di lihat dengan siapa orang yang akan menggunakan pakaian tersebut Agustina, 2012. Pada saat ini, konsumen yang terdapat di Indonesia salah satunya yaitu mahasiswa-mahasiswi yang ada pada jurusan ekonomi UNM. Saat ini pembelanjaan secara online lagi trend karna tidak hanya melakukan pembelanjaan sekitar saja tetapi dapat membeli barang yang di inginkan di luar negeri. Pemasaran tersebut bisa dilihat dari berbagai media ataupun aplikasi, dengan perdagangan yang sangat mudah tersebut calon pembeli dapat mendapatkan barang yang di inginkan secara mudah. Fenomena ini tidak terjadi hanya pada negara indonesia saja akan tetapi fenomena ini terjadi diseluruh negara. Perusahaan lokal harus bisa bersaing dengan perusahaan luar negeri secara ketat Kusuma et al., 2013. Hasan, et all Perilaku Konsumtif Mahasiswa dalam Membeli Produk Fashion 342 Mahasiswa tidak bisa membeli barang secara acak akan tetapi selalu dipengaruhi akan karakteristik pada diri sendiri, dimana akan meliptu gengsi, kehidupan ekonomi, gaya hidup, karena mahasiswa mempunyai konsep sendiri mengenai pemakaian dan setiap mahasisiwa selalu mencari informasi di berbagai media. Banyaknya iklan yang mendorong mahasiswi untuk hidup konsumtif, karena produk-produk yang di iklankan mempunyai keunggulan-keunggulan yang berbeda. Perkembangan akan fashion yang sering dimunculkan diberbagai sosial media dapat menyebabkan budaya konsumsi pada kalangan mahsiswa mahasiswi semakin tinggi juga Aprilia & Hartoyo, 2013. Memakain pakaian atau busana dengan trend masa kini ketika akan melaksankana perjalan menuju kampus merupakan hal yang sering terjadi dan dianggap salah satu bentuk status di kalangan mahasiswa sehingga kampus bukan lagi dijadikan sebagai tempat mencari ilmu melainkan dijadikan sebagai tempat yang dapat memperlihatkan keberadaan diri sehingga dapat memicu akan perilaku konsumtif pada kalangan mahasiswa tersebut Tambunan, 2001. Dalam berpenampilan tentunya tidak secara tiba-tiba menggunakan fashion sebagai penunjang aktifitasnya, dalam hal ini ada proses sosialisasi dari orang-orang sekitarnya baik senior ataupun teman komunitas dalam menampilkan fashion yang kemudian ditiru oleh mahasiswa lainnya. Ketika berbicara akan gaya hidup dan fashion mahasiswa, tidak bisa kita pungkiri dimana lingkungan yaitu salah satu alasan kecuali peningkatan IT yang mempunyai pengaruh. Lingkungan ini yaitu tempat beraktivitas dan juga lingkungan dalam pertemanan Engel et al., 2017. Kebanyakan konsumen brand mengetahui ragam jenis produk, harga, serta kualitas produk dipengaruhi oleh keluarga, teman, review online dan forum yang mereka ikuti, di mana hal ini pula yang mempengaruhi pilihan mereka pada produk yang menurut mereka itu trand. Misalnya dalam sebuah organisasi banyak mendapatkan rekomendasi dari senior dan teman-teman sesama komunitas dalam berpenampilan dan memilih produk-produk yang dianggap safety yang bagaimana, yang awet dan sebagainya. Melihat akan hal itu apakah tidak sadari ataupun disadari tidak memiliki pengauh akan gaya hidup mahasiswa tersebut, yang akan cenderung untuk membentuk kelakuan konsumtif dimana karena seringnya melakukan kegiatan berbelanja. Dengan berbagai fenomena-fenomena tersebut akan selalu mendorong para mahasiswa-mahasiswi untuk selalu mencari akan informasi dengan menggunakan berbagai macam sumber, dengan fenomena-fenomena ini akan menjadi menarik untuk kita teliti kembali Creswell, 2014. METODE Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik survei dan wawancara online menggunaan kuesioner, bentuk keusioner ini yaitu melalui google form. Populasi yang digunakan didalam penelitian tersebut menggunakan para mahasiswa-mahasiswi sebanyak 222 angkatan 2019-2020 yang terdapat pada Universitas Negeri Makassar, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Pendidikan Ekonomi. Sampel yang digunakan sebanyak 70 mahasiswa-mahaiswi dari populasi tersebut. Ada beberapa aspek yang diukur pada perilaku konsumtif mahasiswa dalam membeli produk fashion, meliputi variabel kebudayaan, kelompok referensi, peran dan status, gaya hidup, dan pembelajaran sebagai variabel bebas, dan pembelian produk fashion sebagai variabel terikat. Dalam kajian ini, instrumen penelitian yang berupa angket yang menggali informasi terkait perilaku komsumtif mahasiswa dalam pembelian produk fashion yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadi objek yang diteliti agar menghasilkan data yang akurat. Data yang akan dianalisis ini akan mengacu pada kuesioner dimana sebelumnya telah diberikan secara deskriptif. Jawaban tiap responden mengarah pada pernyatan mendukung atau tidak mendukung dengan menggunakan skala likert. Setiap item pilihan jawaban pada kuesioner terdiri dari empat pilihan jawaban yang disertai dengan bobot atau nilai setiap pilhan jawaban. Phinisi Integration Review. Vol 42 Juni 2021 343 Tabel 1. Skor Penilaian Responden Kemudian data yang telah diperoleh dari setiap butir pertanyaan melalui instrumen kuesioner tersebut kemudian diolah dikonversi ke dalam bentuk presentase, setelah itu data disajikan dalam bentuk grafik, kemudian dijelaskan dalam bentuk kalimat. Adapun rumus yang digunakan untuk pengolahan data deskriptif sebagai N = Jumlah fx = Jumlah yang didapat HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut ini uji validitas butir instrumen perilaku komsumtif mahasiswa dalam membeli produk fashion. Tabel 2. Hasil Uji Validitas Instrumen Pengaruh Variabel Kebudayaan terhadap Variabel Pembelian Produk Fashion Mahasiswa Sumber Olah Data 2021 Hasil perhitungan uji validitas instrumen pengaruh kebudayaan terhadap pembelian produk fashion mahasiswa, diperoleh bahwa semua butir instrumen termasuk kategori valid dan semua butir layak dijadikan pertanyaan instrumen pada penelitian. Uji validitas butir instrumen pengaruh kelompok referensi terhadap pembelian produk fashion mahasiswa diperoleh berikut ini Tabel 3. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kelompok Referensi terhadap Variabel Pembelian Produk Fashion Mahasiswa Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 Hasil perhitungan uji validitas instrumen pengaruh kelompok referensi terhadap pembelian produk fashion mahasiswa, diperoleh bahwa semua butir instrumen termasuk kategori valid dan semua butir layak dijadikan pertanyaan instrumen pada penelitian. Uji validitas butir instrumen pengaruh peran dan status terhadap pembelian produk fashion mahasiswa diperoleh sebagai berikut Hasan, et all Perilaku Konsumtif Mahasiswa dalam Membeli Produk Fashion 344 Tabel 4. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Peran dan Status terhadap Variabel Pembelian Produk Fashion Mahasiswa Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 Hasil perhitungan uji validitas instrumen pengaruh peran dan status terhadap pembelian produk fashion mahasiswa, diperoleh bahwa semua butir instrumen termasuk kategori valid dan semua butir layak dijadikan pertanyaan instrumen pada penelitian. Uji validitas butir instrumen variabel gaya hidup terhadap variabel pembelian produk fashion pada mahasiswa diperoleh sebagai berikut Tabel 5. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Variabel Gaya Hidup terhadap Variabel Pembelian Produk Fashion Mahasiswa Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 Dari tabel di atas didapatkan hasil uji validitas instrumen variabel gaya hidup terhadap variabel pembelian produk fashion terhadap mahasiswa, diperoleh bahwa semua butir instrumen termasuk kategori valid dan semua butir layak dijadikan pertanyaan instrumen pada penelitian. Uji validitas butir instrumen pengaruh pembelajaran terhadap pembelian produk fashion mahasiswa diperoleh sebagai berikut Tabel 6. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pembelajaran terhadap Variabel Pembelian Produk Fashion Mahasiswa Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 Hasil perhitungan uji validitas instrumen pengaruh pembelajaran terhadap pembelian produk fashion mahasiswa, diperoleh bahwa semua butir instrumen termasuk kategori valid dan semua butir layak dijadikan pertanyaan instrumen pada penelitian. Untuk mengetahui konsentrasi alat ukur, apakah hasilnya maka akan dilanjutkan dengan uji reliabilitas, maka adapun kriteria persyaratannya yaitu dengan ketentuan > 0,6 reliabel. Phinisi Integration Review. Vol 42 Juni 2021 345 Tabel 7. Ringkasan Uji Reliabilitas Instrumen Faktor kebudayaan terhadap pembelian produk fashion Faktor kelompok referensi terhadap pembelian produk fashion Faktor peran dan status terhadap pembelian produk fashion Faktor gaya hidup terhadap pembelian produk fashion Faktor pembelajaran terhadap pembelian produk fashion Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 Dari hasil survei menggunakan koesioner deskripsi responden dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Deskripsi Responden Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 Tabel 8 menunjukan bahwa mayoritas responden adalah mahasiswa angkatan 2020 sebanyak 62, 86%, dan angkatan 2019 sebanyak 37,14%, Kemudian mayoritas responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 80,00% dan laki-laki hanya 20,00%. Dan rata-rata usia responden 19 tahun, maksimal 21 tahun, dan 17 tahun adalah usia minimal. 1. Deskripsi Variabel Berdasarkan hasil survei melalui kuesioner menggunakan Google Form, ada beberapa hal yang diukur pada perilaku komsutif mahasiswa dalam membeli produk fashion meliputi variabel independen X = kebudayaan X1, kelompok referensi X2, peran dan status X3, gaya hidup X4, pembelajaran X5., Dan Variabel Dependennya yaitu pembelian produk fashion Y dengan menggunakan skala likert. Hasil Kuesioner dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Hasil Pengisian Kuesioner oleh Responden Pengaruh faktor kebudayaan terhadap pembelian produk fashion mahasiwa X1 Pengaruh faktor kelompok referensi terhadap pembelian produk fashion mahasiswa X2 Pengaruh faktor peran dan status terhadap pembelian produk fashion mahasiswa Hasan, et all Perilaku Konsumtif Mahasiswa dalam Membeli Produk Fashion 346 Pengaruh faktor gaya hidup terhadap pembelian produk fashion mahasiswa X4 Pengaruh faktor pembelajaran terhadap pembelian produk fashion mahasiswa X5 Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 a. Faktor kebudayaan terhadap pembelian produk fashion Faktor budaya memiliki pengaruh pada perilaku konsumen. Hal tersebut didukung oleh Sari 2018 yang menyatakan bahwa untuk mengetahui pengaruh faktor kebudayaan terhadapa pembelian produk fashion mahasiswa, maka ada beberapa pertanyaan yang 10. Tabel Persentase Faktor Budaya 1 Salah satu faktor yang mendukung untuk selalu mengkonsumsi produk fashion yang terbaru adalah lingkungan tempat tinggal 2 Saya selalu memadupadankan fashion jika ingin kepesta, maka itu saya harus membeli produk fashion yang terbaru 3 Produk fashion hasil anak bangsa adalah produk kesukaan saya untuk dikonsumsi Sumber Hasil Pengolahan Data 2001 Dalam faktor kebudayaan terhadap pembelian produk fashion didapatkan hasil tanggapan responden bahwa mahasiswa yang menjawab setuju yaitu 47% sedangkan mahasiswa yang menjawab tidak setuju yaitu 52,83%. Pada pernyataan item No. 1 para mahasiswa yang menjawab setuju terbiasa oleh lingkungan sekitar mereka sehingga mereka membeli produk fashion yang sedang trend untuk menunjang menampilan sehari-hari. Sedangkan mahasiswa yang menjawab tidak setuju karena mereka terbiasa memadu padankan fashion yang mereka miliki. Kemudian pada pernyataan No. 2 mahasiswa yang menjawab setuju karena agar mereka terlihat tidak salah kostum dan agar mereka percaya diri, kemudian mahasiswa yang menjawab tidak setuju mereka hanya memakai produk fashion yang mereka miliki dan sebisa mungkin memadu padankan dengan produk fashion lainnya agar terlihat menarik. Selanjutnya pada item pernyataan No. 3 mahasiswa yang menjawab setuju karena mereka ingin ingin lebih mencintai produk lokal buatan Negara sendiri, kemudian mahasiswa yang menjawab tidak setuju karena mereka membeli bukan berdasarkan buatan dalam negeri maupun luar negeri tapi berdasarkan kebutuhan. Hal tersebut didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yohanes Suhari 2008 yang menyatakan bahwa faktor budaya, tingkat sosial, kelompok anutan, dan keluarga, serta pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan, gambaran diri merupakan faktor-faktor budaya. b. Faktor kelompok referensi terhadap pembelian produk fashion Kelompok referensi adalah seseorang atau kelompok yang mempengaruhi perilaku Phinisi Integration Review. Vol 42 Juni 2021 347 konsumen. Pengaruhya dapat berupa pemilihan produk yang akan dibeli oleh seorang 11. Tabel Persentase Faktor Kelompok Referensi 3 Unsur pamer ke teman-teman 4 Lebih fashion daripada teman 5 Informasi dari orang sekitar 6 Informasi tokoh penjual fashion terbaru Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 Dalam faktor kelompok referensi terhadap pembelian produk fashion didapatkan hasil tanggapan responden bahwa mahasiswa lebih dominan yang menjawab setuju yaitu sebesar 72,62% dan yang tidak setuju hanya 27,38%. Pada item pernyataan No. 1 dan 2 mahasiswa membeli produk fashion yang direferensikan oleh idola mereka, agar mareka lebih mudah menentukan gaya berbusana mereka, sedangkan remaja yang menjawab tidak setuju karena mereka merasa tidak cocok jika memakai produk fasion yang idolola mereka gunakan. Kemudian pada item pernyataan No. 3 dan 4 mengenai teman dalam keputusan pembelian produk fashion mahasiswa yang menjawab setuju karena mereka ingin telihat trend dan tidak ingin kalah oleh temannya, dan dalam informai mengenai produk fashion mahasiswa juga mendapat referansi dan saran dari teman mareka. Kemudian yang menjawab tidak setuju karena mereka membeli produk fashion berdasarkan kebutuhan dan keinginan sendiri. Hal tersebut di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sumarwan 2015 yang menyatakan bahwa orang-orang yang paling berpengaruh terhadap pembelian fashion adalah kelompok referensi yang nyata adanya.. Penelitian Anoraga & Iriani 2013, dalam tulisannya mengatakan bahwa yang mempengaruhi keputusan seseorang dalam pembelian adalah orang-orang yang memberikan referensi. c. Faktor peran dan status terhadap pembelian produk fashion Berikut ini persentase faktor peran dan status dapat dilihat pada tabel 12. Tabel 12. Tabel Persentase Faktor Peran dan Status Tsaya harus terlihat rlihat fashionable Saya harus mengikuti trend Fashion yang bermerek akan menunjang penampilan saya Saya harus terlihat popularitas Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 Dalam faktor peran dan status terhadap pembelian produk fashion didapatkan hasil tanggapan responden bahwa mahasiswa lebih dominan yang menjawab setuju yaitu sebesar 73,86% dan yang tidak setuju hanya 20,96%. Mayoritas mahasiswa berpendapat bahwa dengan membeli fashion yang sedang trend dapat menunjang penampilan agar terlihat fashionable Hasan, et all Perilaku Konsumtif Mahasiswa dalam Membeli Produk Fashion 348 apalagi jika marena membeli dan menggunakan produk fashion yang bermerk maka mareka akan lebih percaya diri. d. Faktor gaya hidup terhadap pembelian produk fashion Gaya hidup merupakan pola hidup yang aktualisasikan melalui kegiatan, pendapat, atau minat seseorang. Secara keseluruhan gaya hidup mencerminkan seseorang yang berinteraksi dengan lingkugannya. Tabel 13. Tabel Persentase Faktor Gaya Hidup Perkembangan fashion yang lagi trend Produk fashion yang terbatas Saya boros dalam berbelanja “Beli sekarang” mendekripsikan diri saya saat berbelanja produk fashion Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 Dalam faktor gaya hidup terhadap pembelian produk fashion didapatkan hasil tanggapan responden bahwa mahasiswa lebih dominan yang menjawab setuju yaitu sebesar 71,42% dan yang tidak setuju hanya 28,57%. Pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa membeli produk fashion mengikuti perkembangan mode saat ini, hal ini mareka lakukan agar penampilan mereka tidak ketinggalan zaman, mereka juga membeli produk fasion yang bermerek agar mereka tampil beda dengan yang lainnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Wati 2016, Pramudi 2015, dan Wahyudi 2013 terdapat kesamaan pendapat bahwa ukebutuhan bukan lagi menjadi perioritas namun keinginan yang harus terpenuhi untuk membuat perasaan senang. e. Faktor pembelajaran terhadap pembelian produk fashion Tabel 14. Tabel Persentase Faktor Budaya Fashion yang membentuk lekukan tubuh Fashion yang cocok dengan warna kulit Fashion yang mengikuti trend sekarang Fashion dengan mengikuti pegelaran busana sebagai tempat referensi Keingintahuan dengan fashion terbaru Iklan tentang fashion terbaru Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 Dalam faktor pembelajaran terhadap pembelian produk fashion didapatkan hasil tanggapan responden bahwa mahasiswa yang menjawab setuju yaitu sebesar 55,95% dan yang tidak setuju hanya 44,01%. Pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang menjawab setuju karena fashion yang membentuk lekukan tubuh dengan fashion yang cocok dengan warna kulit dapat menggunakan referensi dari iklan. Hal ini sejalan degan pendapat Sari 2018 dan Sumawan 2010 yang menyatakan bahwa Phinisi Integration Review. Vol 42 Juni 2021 349 dengan adanya keinginan tahuan yang tinggi akan menimbulkan pembelian produk fashion yang berlebihan, dan dengan melihat iklan dan majalan kita akan mendapatkan pembelajaran bagaimana cara berfashion sesuai dengan trend. 2. Analisis Data Keseluruhan Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dalam perilaku komsumtif mahasiswa dalam membeli produk fashion terdiri dari lima variabel yakni faktor kebudayaan, faktor kelompok referensi, faktor peran dan status, gaya hidup dan 15. Presentase jumlah rata-rata dari masing-masing indikator Faktor Kelompok Referensi Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 47,1572,62 73,86 71,42 55,95Faktor BudayaFaktor Kelompok ReferensiFaktor Peran dan StatusFaktor Gaya HidupFaktor pembelajaranFaktor Yang Me mpengaruhi Perilaku Komsumtif Mahasiswa Dalam Membeli Produk Fashion Setuju Tidak SetujuGambar 1. Presentase Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Komsumtif Mahasiswa dalam Membeli Produk Fashion Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa faktor peran dan status, kelompok referensi, dan faktor gaya hidup yang lebih dominan yang mempengaruhi perilaku komsumtif mahasiswa dalam membeli produk fashion. Dimana faktor peran dan status memiliki presentase sebesar 73,86%, faktor kelompok referensi memiliki presentase sebesar 72,62%, dan faktor gaya hidup memiliki presentase sebesar 71,42%. Hal ini sejalan dengan pendapat Sari 2018 pola konsumsi seseorang sangat besar dipengaruhi oleh gaya hidup yang ingin terlibat lebih meninjol atau mengikuti trend sehingga mereka akan berperilaku tidak rasional dalam berkonsumsi. 3. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Tabel 16. Tabel Model Summary Std. Error of the Estimate A. Predictors Constant, Pembelajaran, Kebudayaan, Gaya Hidup, Kelompok Referensi, Peran dan Status Nilai R menunjukkan bahwa variabel independen berhubungan dengan variabel dependen. Dengan interpretasi koefisiennya adalah – = tingkat hubungan sangat besar – tingkat hubungan besar – = tingkat hubungan cukup besar – = tingkat hubungan kecil – = tingkat hubungan sangat kecil Hasan, et all Perilaku Konsumtif Mahasiswa dalam Membeli Produk Fashion 350 Nilai R Square menunjukkan besar kecilnya sumbangan variabel independen dengan variabel dependen Rumusnya KP = R2 x 100% Nilai Adjusted R Square juga menunjukan besar kecilnya sumbangan variabel independen dengan variabel dependen. Tetapi digunakan jika melakukan estimasi nilai variabel terikat. Jadi kesimpulannya adalah • Nilai R = 0. 277 menunjukan adanya hubungan yang rendah antara variabel X dan variabel Y. • Nilai R Square = 0. 077 menunjukkan nilai variabel X dapat menunjukkan besaran variabel Y adalah sedangkan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar • Standar Error Estimate SEE = menunjukkan tingkat kesalahan regresi linier, semakin bik yang ditandakan oleh angkah yang kecil. a. Uji Hipotesis Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan merupakan tujuan dari pengujian hipotesis. Dengan tingkat signifikansi α = dan nilai Ftabel sebesar Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan HI diterima Jika Fhitung ttabel maka H0 ditolak dan HI diterima Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan HI ditolak Berdasarkan tabel koefisiesn analisi regresi sederhana maka dapa dijelaskan sebagai berikut • Hasil analisis regresi variabel X1 terhadap Y menunjukan nilai thitung sebesar lebih kecil dari pada ttabel dan nilai Sig. t = lebih besar dari tingkat signifikansi α = Hal ini menunjukan Variabel tingkat kebudayaan mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap Y. • Hasil analisis regresi variabel X2 terhadap Y menunjukan nilai thitung sebesar lebih kecil dari pada ttabel dan nilai Sig. t = lebih besar dari tingkat signifikansi α = Hal ini menunjukan Variabel tingkat kelompok referensi mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap Y. • Hasil analisis regresi variabel X3 terhadap Y menunjukan nilai thitung sebesar lebih kecil dari pada ttabel dan nilai Sig. t = lebih besar dari tingkat signifikansi α = Hal ini menunjukan Variabel tingkat peran dan status mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap Y. • Hasil analisis regresi variabel X4 terhadap Y menunjukan nilai thitung sebesar lebih kecil dari pada ttabel dan nilai Sig. t = lebih besar dari tingkat signifikansi α = Hal ini menunjukan Variabel tingkat gaya hidup mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap Y. • Hasil analisis regresi variabel X1 terhadap Y menunjukan nilai thitung sebesar lebih kecil dari pada ttabel dan nilai Sig. t = lebih besar dari tingkat signifikansi α = Hal ini menunjukan variabel tingkat pembelajaran mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap Y. Pengujian Hipotesis ini digunakan untuk menguji varibel yang termasuk variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Berdasarkan nilai koefisien regresi β. Kelompok referensi X2 mempunyai pengaruh lebih besar terhadap variabel pembelian produk fashion Y. Hasan, et all Perilaku Konsumtif Mahasiswa dalam Membeli Produk Fashion 352 SIMPULAN DAN SARAN Ada lima variabel yang yang diukur guna untuk mencari tau perilaku konsumtif mahasiswa pada pembelian produk fashion meliputi Faktor kebudayaan, kelompok referensi, peran dan status, gaya hidup, dan pembelajaran. Berdasarkan data hasil penelitian diketahui bahwa besarnya pengaruh faktor kebudayaan terhadap pembelian produk fashion sebesar 47,15%, kemudian pengaruh faktor kelompok referensi terhadap pembelian produk fashion memiliki presentase sebesar 72,62%, selanjutnya pengaruh faktor peran dan status memiliki presentase sebesar 73,86, pengaruh faktor gaya hidup memiliki presentase sebesar 71,42%. Dan pengaruh faktor pembelajaran sebesar 55,59%. Jadi faktor peran dan status, kelompok referensi, dan faktor gaya hidup yang lebih dominan yang mempengaruhi perilaku komsumtif mahasiswa dalam membeli produk fashion. Sedangkan pada analisis regresi liniar sederhana hasil penelitian menunjukan bahwa variabel yang dominan berpengaruh terhadap variabel pembelian produk fashion Y adalah variabel kelompok referensi X2 dimana nilai koefisien regresinya β sebesar maka dari itu dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap variabel pembelian produk fashion Y adalah kelompok reverensi X2. DAFTAR RUJUKAN Agustina, N. 2012. Ragam Budaya Fashion Tanah Air yang Mengantarkan Indonesia Menembus Pasar Bisnis Internasional. Jurnal Online Trans BORDER, 1 1, 1-153. Aprilia, D., & Hartoyo. 2013. Analisis Sosiologis Perilaku Konsumtif Mahasiswa Studi pada Mahasiswa FISIP Universitas Lampung. Jurnal Sosiologi , 11 ,1-72. Chita, R. C., David, L., & Pali, C. 2015. Hubungan Antara Self-Control dengan Perilaku Konsumtif Online Shopping Produk Fashion pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Angkatan 2011. Jurnal e-Biomedik eBm , 11, 297-302. Creswell, J. W. 2014. Penlitian Kualitatif dan Desain Riset. Yogyakarta Pustaka Pelajar. Enrico, A., Aron, R., & Oktavia, W. 2014. The Factors that Influenced Consumptive Behavior A Survey of University Students in Jakarta. International Journal of Scientific and Research Publications, 11, 1-6. Engel, J. D., Blackwell, R. D., & Miniard, P. W. 2017. Perilaku Binarupa Aksara. Jeddi, S., Atefi, Z., Jalali, M., Arman, P, A., & Haghi, H. 2013. Consumer behavior and Consumer Buying Decision Process. International Journal of Business and Behavioral Sciences , 11 20-23. Kusuma, D. F., Septarini, B. G. 2013. Pengaruh Orientasi Belanja terhadap Intensi Pembelian Produk Pakaian Secara Online pada Pengguna Online Shop. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi. 21, 3-4. Shohibullana, I. H. 2014. Kontrol Diri dan Perilaku Konsumtif pada Mahasiswa Di Tinjau dari Lokasi Sekolah. Jurnal Online Psikologi , 1 1 46-61. Tambunan, R. 2001. Remaja dan Perilaku Konsumtif. Jakarta Artikel Sari, S. 2018. Perilaku Konsumtif Reamaja dalam Membeli Produk Fashion. Skripsi. Diterbitkan . Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta Jakarta. Suhari, Y. 2008. Keputusan Membeli Secara Online dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK. 11, 140-146. Haryani,I., & Herwanto. 2015. Hubungan Konformitas dan Kontrol Diri dengan Perilaku Konsumtif terhadap Produk Kosmetik pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi, 111. Sianturi, E., Erida, & Nifita, A. T. 2012. Pengaruh Kelompok Referensi dan Gaya Hidup terhadap Keputusan menggunakan Blackberry. 12, 127–136. Fromm, E. 1955.The Sane Society. London and New York British Library. Wati, M. Y. 2016. Faktor Yang Mendorong PerilakuKonsumtif Siswa Sma di Surabaya Studi Deskritif diPusat Perbelanjaan Darmo Trade Center Surabaya.Kajian Moral Dan Pendidikan. 14, 107–121. Pramudi, R. Y. 2015. Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif dan Kelompok Phinisi Integration Review. Vol 42 Juni 2021 353 Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Lokal, 280–301. Wahyudi. 2013. Tinjauan Tentang Perilaku Konsumtif Remaja Pengunjung Mall Samarinda Central Plaza. Journal Sosiologi, 14, 26–36. Lin, L., & Shih, H. 2012. The Relationship of University Student’ Lifestyle, Money Attitude, Personal Valueand their Purchase Decision,12001, 19–37. Oktari, A. D., Dewi, R. S., & Febriana, S. K. T. 2014. Hubungan Antara Gaya Hidup Konsumtif dengan Keputusan Pembelian Perhiasan Emas Pada Pelanggan Toko Emas di Kawasan Banjarmasin-Banjar baru-Martapura. ... Namun pada faktanya industri fashion mengalami perkembangan yang sangat pesat yang telah ditunjukan oleh BPS dimana pada sektor ekonomi kreatif menyumbang 7,38% terhadap total perekonomian nasional dan 18,5% merupakan sektor fashion Sari, 2018. Tentunya perlu adanya dukungan gelaran fashion untuk meningkatkan aktivitas dan karya anak-anak muda ini bukan hanya anak muda-muda melainkan kalangan yang berada di usaha bisnis bidang fashion produk lokal. ...Distiani Fitria kBerlian gressyMasuknya internet menjadi salah satu bagian dalam kegiatan berbelanja individu membawa perubahan tersendiri, salah satunya adalah orientasi belanja individu. Orientasi belanja merupakan pengkarakteristikan individu yang ditekankan secara khusus pada kegiatan berbelanja yang menggambarkan kebutuhan dan keinginan individu ketika melakukan kegiatan berbelanja Shim Kotsiopulos, 1993, dalam Seock, 2003. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh orientasi belanja terhadap intensi pembelian secara online. Penelitian ini dilakukan pada pengguna internet khususnya pada jejaring sosial Facebook, dengan sampel awal sebanyak 279, kemudian disaring menjadi 208 berdasarkan kriteria produk yakni pakaian. Adapun subjek yang menjadi sampel penelitian ini adalah sebanyak 197 orang dengan sebaran 18 orang pria dan 179 orang wanita. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik Regresi Berganda dan ditemukan bahwa orientasi berlanja mempengaruhi intensi pembelian secara online, serta penelitian ini juga ditemukan bahwa orientasi shopping enjoyment, convenience/time consciousness dan in-home shopping tendency memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi pembelian secara online, sedangkan brand/fashion consciousness, price consciousness, shopping confidence dan brand/store loyalty tidak memberikan pengaruh yang Budaya Fashion Tanah Air yang Mengantarkan Indonesia Menembus Pasar Bisnis InternasionalN AgustinaAgustina, N. 2012. Ragam Budaya Fashion Tanah Air yang Mengantarkan Indonesia Menembus Pasar Bisnis Internasional. Jurnal Online Trans BORDER, 1 1, Sosiologis Perilaku Konsumtif Mahasiswa Studi pada Mahasiswa FISIP Universitas LampungD ApriliaHartoyoAprilia, D., & Hartoyo. 2013. Analisis Sosiologis Perilaku Konsumtif Mahasiswa Studi pada Mahasiswa FISIP Universitas Lampung. Jurnal Sosiologi, 11 , Antara Self-Control dengan Perilaku Konsumtif Online Shopping Produk Fashion pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi AngkatanHubungan Antara Self-Control dengan Perilaku Konsumtif Online Shopping Produk Fashion pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Angkatan 2011. Jurnal e-Biomedik eBm, 11, Kualitatif dan Desain RisetJ W CreswellCreswell, J. W. 2014. Penlitian Kualitatif dan Desain Riset. Yogyakarta Pustaka behavior and Consumer Buying Decision ProcessS JeddiZ AtefiM JalaliP ArmanA HaghiJeddi, S., Atefi, Z., Jalali, M., Arman, P, A., & Haghi, H. 2013. Consumer behavior and Consumer Buying Decision Process. International Journal of Business and Behavioral Sciences, 11 Diri dan Perilaku Konsumtif pada Mahasiswa Di Tinjau dari Lokasi SekolahI H ShohibullanaShohibullana, I. H. 2014. Kontrol Diri dan Perilaku Konsumtif pada Mahasiswa Di Tinjau dari Lokasi Sekolah. Jurnal Online Psikologi, 1 1 Konsumtif Reamaja dalam Membeli Produk FashionR TambunanTambunan, R. 2001. Remaja dan Perilaku Konsumtif. Jakarta Artikel Sari, S. 2018. Perilaku Konsumtif Reamaja dalam Membeli Produk Fashion. Skripsi. Diterbitkan. Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta Membeli Secara Online dan Faktor-Faktor yang MempengaruhinyaY SuhariSuhari, Y. 2008. Keputusan Membeli Secara Online dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK. 11, 140-146.
TheStock Returns of Consumer Goods Sub-Sector Companies in 2016 to 2019 has fluctuative and downward trends with lower stock return and often give negative stock return. (DER) tidak berpengaruh terhadap Return Saham Perusahaan Sub Sektor Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 - 2019. Kata Kunci : Return Saham
Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja pendapatan emiten barang konsumsi consumer goods pada awal tahun ini relatif meningkat, seiring dengan momen penyelenggaraan Pilpres 2019 yang mampu meningkatkan kecenderungan belanja demikian, komitmen pemerintah dinilai akan menentukan arah sektor barang konsumsi ke depan. Barang konsumer termasuk di dalamnya konsumsi rokok, farmasi, makanan dan minuman mamin, serta belanja pemerintah tentu terkait dengan penertiban perputaran ponsel pintar di pasar gelap dan komitmen untuk tidak menaikkan cukai rokok, seperti yang pernah disampaikan sebelumnya. Dari sisi eksternal, katalis pendorong sektor ini ialah stabilitas rupiah dan harga komoditas global. Dalam hal ini, farmasi menjadi lebih sensitif karena industri obat-obatan ini sangat tergantung dengan bahan mentah impor, sementara bagi industri makanan instan mi, biskuit atau roti, maka depresiasi rupiah berkaitan juga dengan impor 10 emiten barang konsumsi yang sudah mempublikasikan laporan keuangan kuartal I-2019, ada empat emiten yang pendapatannya tumbuh dua digit yaitu PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI sebesar 20,03%, PT Gudang Garam Tbk GGRM 19,18%, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 13,92%, dan PT Mayora Indah Tbk MYOR 11,04%. Empat emiten lain pendapatannya naik meski tidak lebih dari 10%, yaitu PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 8,72%, PT HM Sampoerna Tbk HMSP 2,89%, PT Kalbe Farma Tbk KLBF 7%, dan produsen beras PT Buyung Poetra Sembada Tbk HOKI 4,74%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa beberapa emiten barang konsumsi masih mampu mendulang omzet yang lebih besar tahun ini di kala pilpres dibanding periode yang sama tahun sisi harga saham, emiten mana yang paling menarik?Ternyata, saham GGRM lebih diminati pasar dibandingkan dengan saham unggulan blue chips rokok lain yaitu HMSP karena penaikan harga jual rokok asal Kediri tersebut dinilai akan dapat mengancam pangsa pasar Sampoerna yang memimpin industri. Gudang Garam adalah produsen rokok berlabel Filter, Surya 12, Surya 16, Surya Pro, dan Surya Pro Mild, yang berkantor pusat di Kediri, Jawa timur, sedangkan HMSP yang memproduksi A Mild dan Dji Sam Soe dikenal dengan kantor pusatnya di Surabaya. HMSP kini disokong pemegang saham asal AS, Phillip Morris International, yang juga memproduksi rokok Garam memiliki harga jual yang lebih rendah dari Sampoerna, tapi dari waktu ke waktu perseroan mampu menjaga pangsa pasar dan nilai margin, meskipun secara persentase margin perseroan masih lebih tipis dibandingkan dengan Sampoerna. Bahkan, jika Gudang Garam dipuji karena baru mengumumkan kenaikan harga, maka pangsa pasar Sampoerna yang turun justru disebabkan oleh kenaikan harga rokok putih kretek A Mild yang dinilai terlalu cepat, dalam usaha memonetisasi pangsa pasar perseroan yang sudah cukup besar. Pangsa pasar Sampoerna pada kuartal I-2019 turun menjadi 32,2% turun 50 basis poin secara kuartalan/QoQ dan turun 100 bps secara tahunan/YoY. Turunnya porsi market share di industri itu ditengarai terutama akibat kenaikan rerata harga jual average selling price, ASP A Mild sebesar 3% sejak awal tahun dibanding pesaing yang hanya menaikkan harga 0%-1,7%. OmzetDari 10 emiten tersebut, emiten yang masih membukukan penurunan omzet di bawah prediksi adalah PT Unilever Indonesia Tbk UNVR 0,76% di bidang mamin dan PT Erajaya Swasembada Tbk ERAA 13,97% di bidang penjualan ponsel pintar. Unilever baru mulai memasarkan produk baru yaitu kosmetik halal Nameera dan kehilangan sebagian pendapatan karena dijualnya divisi bahan makanan olesan spread tahun lalu-salah satu contoh produknya adalah margarine Blue Band. Analis PT RHB Sekuritas Indonesia Andrey Wijaya menilai pendapatan perseroan yang relatif flat tersebut turut berimplikasi pada penurunan laba bersih yang lebih besar pada kuartal I-2019, karena adanya kenaikan beban. "Margin EBIT [laba sebelum bunga dan pajak] kuartal I-2019 menyempit menjadi 32% [dari kuartal IV-2018 37%], mengindikasikan kompetisi yang intens di segmen perawatan tubuh, di mana Unilever tidak mampu meneruskan beban itu kepada konsumen yang terlihat dari adanya kenaikan beban," ujar Andrey. Dia masih memiliki rekomendasi Neutral untuk saham UNVR dengan target harga TP Rp untuk 12 bulan ke depan. EBIT adalah laba sebelum beban bunga dan pajak, yang biasanya bersama EBITDA laba sebelum beban bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi sering digunakan untuk menunjukkan kinerja operasional organik perseroan tanpa terlalu terpengaruh pendapatan/beban lain-lain. Untuk distributor ponsel dan pulsa yakni Erajaya, kinerja perseroan kuartal I-2019 turut membuat gempar investor. Pasalnya, kinerja 2018-nya sempat meroket dan mendongkrak harga sahamnya sejak akhir tahun lalu hingga awal Januari. Turunnya kinerja distributor ponsel pintar tersebut membuat beberapa analis menurunkan rekomendasi untuk ERAA, salah satunya analis PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk TRIM Darien Sanusi yang membuat rekomendasi ERAA menjadi Sell dengan TP Rp Dia menilai penjualan perseroan yang turun disebabkan oleh semakin maraknya ponsel pintar ilegal yang dijual di itu, longgarnya penegakan hukum atas permasalahan penjualan di black market tersebut akhirnya berimbas pada performa emiten yang menjadi distributor ekslusif untuk produk Xiaomi dan Apple itu, terutama menghadapi derasnya ponsel ilegal yang masuk dari China. Di sisi lain, ada dua emiten yang labanya berbalik menjadi negatif meskipun pendapatannya tumbuh positif yaitu PT Mayora Indah Tbk MYOR yang memproduksi produk cokelat dan wafer, serta PT Buyung Poetra Sembada Tbk HOKI yang berbisnis pendapatan tumbuh positif, laba bersih Mayora malah turun tipis 0,43% utamanya disebabkan naiknya beban keuangan perseroan dari pinjaman bank jangka panjang dan utang obligasi. Dari sisi utang bank, kenaikan bukan dari jumlah utang tapi dari suku bunga per tahun yang naik dari 6,91%-9,56% pada 2018 menjadi 8,85%-9,56% awal tahun kenaikan obligasi perseroan yang terjadi bukan karena naiknya jumlah emisi surat utang, tetapi dari sisi bagian yang jatuh tempo lebih dari 1 tahun. Kondisi tersebut akhirnya menyebabkan beban keuangan perseroan naik dari Rp 92,2 miliar menjadi Rp 129,74 miliar dan mempertipis selisih dari laba sebelum pajak MYOR kuartal I-2019 dengan kuartal I-2018. TIM RISET CNBC INDONESIA Artikel Selanjutnya Penjualan Ritel Anjlok, Apa Kabar Jualannya Emiten Konsumer? irv/tas
1 Wellborn Company Berasal dari Bandung, brand ini menyuguhkan berbagai busana dan aksesori bergaya streetwear yang trendi dan bisa kamu padu padankan dengan tampilan apapun. Intip beberapa koleksi backpack dan sling bag yang akan menopang aksi kamu jadi semakin gaya. Advertisement - Continue Reading Below wellborncompany Verified 354K followers
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik BPS mencatat nilai ekspor pada Oktober 2019 meningkat 5,92% dibandingkan September 2019. Namun, jika dibandingkan Oktober 2018 turun 6,13%.Kepala BPS Suhariyanto merinci, nilai ekspor pada Oktober 2019 mencapai US$ 14,93 miliar, naik dibandingkan dengan ekspor September 2019 yang sebesar US$ 14,1 terbesar ekspor Oktober 2019 dibanding September 2019 disebabkan karena meningkatnya ekspor non-migas mencapai 5,56% yaitu dari US$ 13,27 miliar menjadi US$ 14 miliar. Demikian juga ekspor migas naik 11,58% dari US$ 830 juta menjadi US$ 926,1 juta. Pilihan RedaksiNeraca Dagang Memang Surplus, Tapi Jangan Senang Dulu!Neraca Dagang Surplus, Rupiah Kian Mantap di Jalur HijauNeraca Dagang Cetak Surplus, IHSG Menguat 0,52%"Pada bulan ini, ekspor non-migas menyumbang 93,8% dari total ekspor Oktober 2019," jelas Suhariyanto di kantornya, Jumat 15/11/2019.Negara tujuan ekspor utama pada Oktober 2019 masih didominasi ke Tiongkok US$ 2,77 miliar, Amerika Serikat US$ 1,53 miliar, dan Jepang US$ 1,24miliar. Dengan kontribusi ketiganya mencapai, total 39,55% dari total 10 komoditas ekspor RI di Oktober 2019Bahan bakar mineral US$ 1,9 miliarLemak dan minyak hewan/nabati US$ 1,5 miliarKendaraan dan bagiannya US$ 824 jutaPerhiasan/permata US$ 542,7 jutaAlas kaki US$ 411 jutaBarang-barang rajutan US$ 297,6 jutaBijih, kerak, dan abu logam US$ 512,9 jutaBubur kayu/pulp US$ 288,9 jutaBerbagai makanan olahan US$ 114,4 jutaKapal, perahu, dan struktur terapung US$ 11,4 juta.[GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Mendag Lutfi Bocorkan 3 Produk 'Jagoan' Ekspor Masa Depan RI hoi/hoi
menurutnielsen, ternyata channels tradisional masih menjadi preferensi utama konsumen ketika hendak membeli suatu produk untuk kebutuhan mereka sehari-hari serta dapat diketahui pula bahwa dibandingkan dengan tahun 2018, tahun 2019 ini beberapa channels mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni traditional grocery (4%), wet market (10%),
FilterKomputer & LaptopSoftwareGamingCD GameOtomotifEksterior MobilMainan & HobiDiecastMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata produk untuk "trend 2019" 1 - 60 dari 1statement earings animal print anting besar anting juntai trend 10 rbJakarta 6sariayu color trend 2019 lite lip cream BaratAyin 3sariayu hydra liptint trend warna indonesia 15Sariayu Color Trend 2019 Hydra lip Tint WI BaratAyin 6SARIAYU COLOR TREND 2019 HYDRA LIP TINT WI TimurSARIAYU Official 70+Baju Pesta Atas Bawah Ibu Mempelai Small to Big Size/Jumbo Trend 3SARIAYU COLOR TREND 2019 LITE LIP CREAM WI TimurSARIAYU Official 50+Promo MenarikSARIAYU COLOR TREND 2019 LITE LIP CREAM WI TimurSARIAYU Official 40+statement earing trend 2019 anting besar juntai 10 rbJakarta 10
ZM14. t5s6m3sxgd.pages.dev/168t5s6m3sxgd.pages.dev/68t5s6m3sxgd.pages.dev/367t5s6m3sxgd.pages.dev/370t5s6m3sxgd.pages.dev/372t5s6m3sxgd.pages.dev/140t5s6m3sxgd.pages.dev/153t5s6m3sxgd.pages.dev/375t5s6m3sxgd.pages.dev/329
barang yang trend 2019